Friday, September 12, 2025

Bela Negara: Pilar Kebangsaan di Era Global


Diklat Pembentukan Fasilitator Bela Negara Gelombang II TA. 2025

๐Ÿ“… 8 – 26 September 2025
๐Ÿ“Pusat Pendidikan Bela Negara, BPSDM Pertahanan, Kemhan RI


Kementerian Pertahanan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertahanan (BPSDM Pertahanan) kembali menyelenggarakan Diklat Pembentukan Fasilitator Bela Negara Gelombang II TA. 2025. Kegiatan ini berlangsung mulai 8 hingga 26 September 2025 di Pusat Pendidikan Bela Negara, dan diikuti oleh para peserta dari berbagai latar belakang dengan semangat yang sama: memperkuat kecintaan kepada tanah air dan mengasah kompetensi untuk menjadi agen penggerak nilai-nilai bela negara.

Upacara Pembukaan: Momentum Peneguhan Komitmen

Diklat resmi dibuka pada Senin, 8 September 2025. Brigjen TNI Ferry Trisnaputra, S.E., M.A., M.S.P., selaku Kapusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan, bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam amanatnya, beliau menekankan bahwa fasilitator bukan sekadar penyampai materi, melainkan juga teladan dan inspirator. Pesan ini menjadi titik tolak bagi peserta untuk menata niat dan komitmen selama mengikuti pendidikan.

Rangkaian Kegiatan Minggu Pertama

Sejak hari pertama, peserta langsung dihadapkan pada padatnya agenda. Hal ini bukan semata-mata untuk menguji ketahanan fisik dan mental, tetapi juga untuk melatih daya juang dan kebersamaan.

  1. Pembinaan Disiplin dan Karakter
    Melalui apel pagi dan malam, pengibaran serta penurunan bendera, hingga latihan baris-berbaris, peserta belajar tentang keteraturan dan tanggung jawab. Kegiatan sederhana namun konsisten ini menumbuhkan kesadaran bahwa disiplin adalah fondasi kepemimpinan.

  2. Materi Akademik dan Strategis
    Peserta mendapatkan materi Building Learning Commitment (BLC) untuk menumbuhkan motivasi belajar. Selain itu, mereka dilatih menyusun perangkat penting seperti RPP, RBPMP, RGB, hingga Renlap. Kehadiran narasumber dari LAN RI menambah bobot materi, terutama dalam aspek manajemen pendidikan dan pelatihan.

  3. Penguatan Kompetensi Fasilitator
    Melalui teori dan praktik fasilitasi, peserta tidak hanya belajar menyampaikan informasi, tetapi juga menghidupkan suasana belajar yang partisipatif. Latihan presentasi menjadi ajang uji keberanian sekaligus refleksi atas gaya komunikasi masing-masing peserta.

  4. Pembinaan Kesadaran Bela Negara
    Diskusi seputar nilai dasar bela negara dan pemahaman Sistem Pertahanan Semesta membuka cakrawala berpikir bahwa pertahanan negara bukan hanya tugas militer, tetapi panggilan seluruh warga negara.

Narasi Semangat dan Argumentasi Pentingnya Diklat

Minggu pertama ini menjadi cerminan betapa Diklat Fasilitator Bela Negara tidak hanya mentransfer pengetahuan, melainkan juga membentuk sikap dan karakter. Disiplin, wawasan kebangsaan, serta keterampilan fasilitasi adalah tiga pilar utama yang ditanamkan.

Mengapa ini penting?

  • Karena tantangan bangsa ke depan bukan hanya ancaman militer, tetapi juga ancaman nonmiliter: ideologi, budaya, hingga disrupsi teknologi.

  • Karena fasilitator adalah ujung tombak dalam mengimbaskan semangat bela negara ke berbagai lini masyarakat.

  • Karena hanya dengan membangun generasi yang berintegritas dan berdaya saing, Indonesia dapat berdiri kokoh menghadapi arus globalisasi.

Minggu pertama Diklat ini membuktikan bahwa semangat bela negara bukanlah jargon, tetapi praktik nyata yang harus ditumbuhkan lewat disiplin, pembelajaran, dan pengabdian. Dengan bekal yang diperoleh, peserta semakin siap melangkah ke minggu berikutnya, hingga akhirnya dapat mengemban tugas sebagai Fasilitator Bela Negara yang tangguh, inspiratif, dan berdedikasi bagi bangsa. ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

No comments:

Post a Comment

Urgensi Servant Leadership di Era Ketidakpastian: Ketika Kepercayaan Menjadi Mata Uang Kepemimpinan

Di tengah perubahan sosial yang semakin cepat, pembahasan mengenai trust dalam kepemimpinan terus mengemuka. Tidak hanya di ranah pemerintah...