Menyanyikan Indonesia Raya di awal pembelajaran menjadi momentum reflektif bagi seluruh warga sekolah untuk meneguhkan kembali jati diri kebangsaan. Sikap sempurna saat lagu berkumandang bukan hanya menunjukkan disiplin, tetapi juga mencerminkan penghormatan terhadap perjuangan dan pengorbanan para pendahulu bangsa. Ketika setiap peserta didik, guru dan tenaga kependidikan berdiri tegap, menghentikan sejenak segala aktivitas, sesungguhnya mereka sedang melatih diri untuk menghargai nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi berdirinya Indonesia.
Dari kebiasaan sederhana ini, kita belajar tentang lima nilai bela negara: cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta kemampuan awal bela negara. Semua itu tidak akan tumbuh tanpa pembiasaan dan keteladanan. Maka, saat guru mendampingi peserta didik menyanyikan Indonesia Raya, yang terbangun bukan hanya suasana khidmat, tetapi juga kesadaran kolektif bahwa nasionalisme harus dirawat setiap hari, bukan hanya diucapkan pada momen seremonial.
Refleksinya sederhana namun penuh makna optimisme: saat kita mampu berdiri tegap dan menyanyikan lagu kebangsaan dengan sepenuh hati, di sanalah tumbuh benih keberanian, kejujuran, dan kecintaan kepada tanah air. Dari sikap yang tampak sederhana itu, kita sedang menyiapkan generasi yang siap berdiri teguh membela kebenaran, menjaga kehormatan bangsa, dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.
Mari terus kita laksanakan pembiasaan ini dengan kesadaran dan kebanggaan—karena setiap nada Indonesia Raya yang kita nyanyikan adalah doa dan janji suci untuk selalu setia, mencintai, dan berbakti kepada Ibu Pertiwi
#BelaNegara
#CintaTanahAir
#IndonesiaJaya
#IndonesiaKuat
#IndonesiaMaju
#GenerasiEmas
No comments:
Post a Comment